Urbaningrum Bawa Demokrat Mengharum


Di sela kesibukan, Anas masih menyempatkan diri menulis....

Kemenangan Anas Urbaningrum dalam Kongres II Partai Demokrat, yang digelar di Bandung kemarin, bisa disebut tidak terlalu mengejutkan. Yang mengejutkan justru kegagalan Andi Mallarengeng melaju ke putaran kedua. Perolehan suara Andi yang cuma 82 atau sekitar 16 persen, sungguh di luar perkiraan serta sangat jauh bertentangan dengan gembar-gembor tim suksesnya selama ini, yang mengklaim didukung 80 % DPD.
Dukungan putra SBY, Edhie Baskoro alias Ibas kepada Andi Mallarangeng, ternyata tidak mampu menolong Andi. Posisi Andi dan pendukungnya semakin terjepit, sebab ternyata SBY selaku Ketua Dewan Pembina lebih memilih bersikap netral. Buyarlah impian Andi, yang sebelumnya yakin akan didukung SBY.
Dari perhelatan Kongres Demokrat ini, kita banyak memetik pelajaran politik berharga. Bahwa budaya restu-restuan, memang tidak sepatutnya lagi terjadi di tubuh partai dan institusi manapun di negeri ini. Dalam hal ini, SBY patut diberi acungan jempol, sebab dia mempersilahkan peserta kongres memilih sendiri pimpinannya yang dianggap paling layak.
SBY, yang sebelumnya diprediksi akan melakukan intervensi untuk memberikan keuntungan bagi salah satu di antara tiga kandidat, ternyata mampu memperlihatkan kedewasaannya dalam berpolitik, setidaknya di internal Partai Demokrat. Padahal, jika saja SBY mau campur tangan, misalnya mendorong pemilihan Ketua Umum secara aklamasi, demi memuluskan kandidat yang disukainya, dipastikan di antara ketiga kandidat itu tidak akan berani mbalelo.
Kita sudah barang tentu menyambut positif dan mengapresiasi sikap netral SBY. Pilihan sikap yang dilakukannya itu, sudah pasti akan berdampak positif bagi masa depan Demokrat di masa mendatang. Demokrat di bawah kepemimpinan Urbaningrum pun akan dapat melangkap mantap, tanpa dibayang-bayangi intervensi sang Ketua Dewan Pembina.
Diakui atau tidak, sikap netral itu pulalah yang menjadi salah satu key factor, mengapa Anas Urbaningrum, kemudian sukses mengungguli para pesaingnya. Para peserta Kongres Demokrat pun akhirnya secara leluasa mengaktualisasikan pilihannya sesuai dengan hati nuraninya masing-masing. Kita katakan demikian, sebab secara finansial, sejatinya Anas jauh berada di bawah Andi dan Marzuki, tetapi justru dia yang dipercaya ‘rakyat’ Demokrat menjadi pemimpin mereka.
Berbekal talenta dan gaya kepemimpinannya yang selalu akomodatif dan tidak reaktif, kita meyakini Urbaningrum akan dapat membawa Demokrat semakin harum. Anas memiliki bekal yang cukup untuk terus mengharumkan Demokrat, karena track recordnya memang sudah sangat teruji dalam dalam memenej sebuah organisasi. Dia misalnya sukses membuat PB HMI disegani saat menjabat sebagai Ketua Umum. Ketika menjadi anggota KPU pun, dia pula yang sering dipercaya sebagai juru bicara. Kini, Anas juga memimpin Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) pusat.
Pernyataan Anas usai memastikan mengungguli Marzuki, bahwa kemenangannya merupakan kemenangan Demokrat, memperlihatkan kematangannya dalam berpolitik. Pria kelahiran Blitar 15 Juli 1969 ini, juga telah menyatakan akan merangkul pesaingnya, Andi dan Marzuki. Demokrat melalui Kongresnya telah menjatuhkan pilihan kepada Anas. Ini merupakan pilihan yang tepat, dan menjadi modal berharga untuk mengantisipasi berbagai tantangan Demokrat, pasca pensiunnya SBY dari kursi Presiden.
Dengan berbagai nilai plus yang dimilikinya, Urbaningrum sangat berpeluang membawa Demokrat makin mengharum. Terpilihnya Anas juga dapat dipastikan akan membuat gentar para rival politiknya dari parpol lain. Sebab, seperti telah kita ketahui bersama, suami Atthiyah Laila ini dan bapak empat anak ini, merupakan sosok yang tidak pernah membuka peluang berkonflik dengan pihak manapun. Selamat Bung Anas. Buktikan, Demokrat tidak salah telah memberi amanah kepada Anda…..!(**)

Foto dari sini

About mikekono

politisi dan pemerhati sosial, yang selalu berpikir terbuka dan toleran pada perbedaan pendapat

Posted on 24 Mei 2010, in Budaya, Politik and tagged , , , , . Bookmark the permalink. 14 Komentar.

  1. Anas Urbaningrum memang hebat
    dan patut dijadikan ikon politik
    baru bagi generasi muda bangsa
    maju terus Bung Anas 🙂

    @mikekono : bener banget itu,
    sulit menemukan politisi muda sehebat Anas 🙂

  2. Mas Anas politisi muda
    yang layak dijadikan teladan
    sulit mencari figur seperti dia
    selamat Pak Anas 🙂

    @mikekono : sudah terlalu banyak
    puja puji yang diberikan kepadanya,
    semoga Anas tetap mawas diri 🙂

  3. julianusginting

    pak anas memang pantas menang senina… 🙂

    @mikekono : menang karena dia slalu tenang 🙂

  4. jika sukses memimpin demokrat
    anas juga sangat layak
    menjadi Presiden RI berikutnya 🙂

    @mikekono : kita berharap, semoga
    Anas bisa menjadi Presiden RI berikutnya 🙂

  5. Terpilihnya Anas menjadi ketua Partai Denokrat memang membawa harapan baru bagi masyarakat terhadap partai ini. Semoga Partai Demokrat kelak benar-benar bisa membawa demokrasi Indonesia ke arah yang lebih baik. Setumpuk harapan dan tanggung jawab sekarang ada di pundak Anas. Semoga dia sukses!

    @mikekono : saya bukan Partai Demokrat,
    tapi saya ikutan merasa senang, karena
    Kongres Demokrat kemarin berlangsung
    sangat demokratis. Semoga ekspektasi tinggi
    terhadap Anas, tidak menuai kekecewaan
    di masa mendatang
    thanks Mbak Tuti yang baik hati 🙂 🙂

  6. orang blitar masuk mataraman, jadi cukup santun dalam berpolitik, anas adalah demikian.
    Sosok politisi mataraman yang membekali diri dengan amunisi cukup.
    smoga yang muda bisa bawa angin segar perubahan substansial
    tx bos

  7. salam kenal bung
    smoga demokrat semakin bisa mewujudkan kesejahteraan.
    anas kamu bisa mewarnai kok
    tx

  8. alhamdulillah orang baik dan bagus yang kepilih
    makaci bung

  9. Saya juga surprise banget, bukan hanya karena kekalahannya saja, tapi juga karena kekalahan AM boleh dikata cukup telak. Apalagi jikalau dilihat dari baliho2 atau banner2 yang ada di kota Bandung, sungguh banner2 AM menyesakkan pemandangan kota. Walhasil toh tetap kalah…

    Mudah2an dengan kemenangan AU ini, Demokrat bisa menjadi partai yang modern, yang tidak hanya bertumpu pada figur seseorang saja, dan ini merupakan tantangan besar bagi AU di masa mendatang apakah ia masih berada di bayang2 kebesaran SBY atau ia bisa benar2 independen sejati. Ingat, SBY “mundur” dari panggung politik Demokrat bukan karena SBY tidak lagi “dipuja2” oleh para kader2 Demokrat tetapi karena ia sudah tidak bisa jadi presiden lagi. Jikalau seseorang bisa jadi presiden lebih dari 2 kali, saya yakin Demokrat pasti tetap akan mengusung SBY. Inilah tantangan bagi AU mendatang, apakah ia akan berhasil melepaskan partainya dari bayang2 sosok seseorang yang menjadikannya partai modern yang tidak “identik” dengan seseorang?? Menarik untuk kita tunggu…

  10. Salah satu sosok generasi muda yang perlu dinanti kiprahnya. Sukses buat Pak Anas

  11. mungkin jargon ‘komunikasi’ yg dibawa bung anas juga cocok sekali, tidak hanya di lapangan juga di dunia nyata 🙂

  12. Menarik…
    Dan semoga para petinggi partai semakin menyadari perlunya kedewasaan dan kebebasan dalam memilih. Jika bebas, akan terlihat sebetulnya arah keinginan kaum muda kemana….

  13. Mudah mudahan kemampuannya akan semakin terasah juga tidak tergoda oleh hal hal yang bisa menjatuhkan pamornya 🙂

  14. teruji (tak diragukan) alumni HMI memang sangat militan apalagi dalam strategi dan taktik (strata) halal.

    kiranya kakanda anas dapat melanjutkan “perjuangan”nya, tak berbelok dari perjuangannya ketika 97-99.

    YAKUSA kanda.

Tinggalkan komentar