Duka Angelina, Duka Kita Juga….


Meninggalnya Adjie Massaid, dalam perspektif ajaran agama bukanlah hal mengejutkan. Sebab, agama mengisyaratkan, setiap yang bernyawa pasti akan mati. Ketika ajal tiba, tak seorang pun bisa mencegahnya.
Tetapi, sebagai hamba Allah yang dhaif (lemah), sangat wajar jika seorang mantan Putri Indonesia yang kini berstatus sebagai anggota DPR-RI, Angelina Sondaakh terlihat sangat shock dan larut dalam kesedihan meratapi kepergian mengejutkan sang suami tercinta.
Tak cuma Angie, bahkan saya, Anda dan mungkin banyak lagi rakyat Indonesia, turut merasa sedih atas meninggalnya Adjie Massaid yang terkesan sangat mendadak dan mengejutkan itu. Bagi orang-orang terdekatnya, berpulangnya anggota DPR-RI dari Partai Demokrat itu, terasa seperti disambar petir di siang bolong.
Mengapa tak hanya sang istri, Angelina yang ikut merasakan kesedihan ? Mengapa pula banyak orang, yang mungkin tidak pernah bertemu langsung, juga seakan larut dalam duka nan mendalam ?
Hal ini terjadi, karena mereka berempati, membayangkan jika hal sedemikian menimpa dirinya. Seorang istri yang memiliki anak kecil serta punya suami yang baik, dipastikan akan sangat merasakan kehilangan teramat sangat, jika sang suami mendadak sontak dipanggil Ilahi.
Dalam konteks demikian, sangat bisa dipahami, manakala banyak kaum ibu, matanya berkaca-kaca berurai air mata menyaksikan tayangan di televisi, seputar pemakaman bintang film dan sinetron, yang banting setir menjadi politisi itu.
Hal prinsipil lainnya yang membuat nama Adjie seakan menghipnotis, tidak cuma karena sosoknya yang ngguanteng, yang lebih penting ialah figurnya sebagai suami dan ayah yang sangat bertanggung jawab.
Ketika dia ‘ditinggal’ istri pertamanya Reza Artamevia misalnya, Adjie sangat telaten merawat kedua anaknya, Zalwa dan Alya. Dan, kedua putrinya pun terlihat lebih nyaman berada di dalam asuhan papanya, ketimbang sang ibu, Reza.
Baru beberapa tahun setelah berstatus duda, Adjie kemudian menemukan cinta sejati di dalam diri Angelina Sondaakh. Sahibul hikayah, kedua politisi Demokrat ini selanjutnya memutuskan mengikat tali cinta dalam sebuah pernikahan nan sakral. Dari pernikahan ini, lahirlah Keanu Jabbar.
Lengkaplah sudah kebahagiaan dua sejoli ini. Karier yang bagus, serta keluarga yang utuh. Dalam hal ini, kita sangat mengapresiasi pengorbanan seorang Angelina. Dia telah berbakti menjadi ibu yang seutuhnya bagi Zalwa dan Alya, yang notabene bukan darah dagingnya, sehingga kedua putri Reza Artamevia itu benar-benar merasakan kasih seorang ibu.
Di sisi lain, demi cinta sejatinya kepada Adjie. Angelina juga rela berpindah agama, menjadi muslimah. Segalanya sudah diberikan Angelina. Cinta nan tulus ini juga telah dibalas oleh sang suami. Sayangnya, ketika cinta Angelina masih mekar-mekarnya, Adjie mendadak pergi meninggalkannya untuk selamanya. Ouhhh….sungguh tragis. Duka Angelina, duka kita juga. Selamat jalan Mas Adjie, semoga memperoleh tempat yang layak di sisiNYA. (**)

About mikekono

politisi dan pemerhati sosial, yang selalu berpikir terbuka dan toleran pada perbedaan pendapat

Posted on 6 Februari 2011, in Budaya, Kehidupan and tagged , , . Bookmark the permalink. 2 Komentar.

  1. Meninggalnya Adjie Massaid memang sangat mengejutkan. Meskipun kematian itu pasti datang, tetapi ketika sang maut datang menjemput seseorang yang masih muda, dan tidak pernah diberitakan sakit, sangatlah mengejutkan. Bagi Angelina, tentu sangat sulit melupakan sosok Adie, mengingat begitu berliku jalan yang harus mereka tempuh untuk sampai ke jenjang pernikahan, apalagi pernikahan mereka sudah dikaruniai satu orang anak.

    Pertanyaan yang muncul kemudian, siapakah yang akan menjadi ibu bagi Zalwa dan Alya? Apakah Angelina, yang notabene ibu tirinya, namun telah menerima mereka secara utuh, atau Reza, ibu kandungnya?
    Ah, tentunya itu bukan urusan kita, para penonton ini … 🙂

  2. Hanya Waktu yang dapat melupakan kesedihan

Tinggalkan komentar